Selasa, 15 November 2011

Kumpulan Wawancara Saya dlm Media Massa Terkait Micro Banking BRI Syariah

UMS
BRI Syariah Ajak D8

Selasa, 15 November 2011
JAKARTA (Suara Karya): PT BRISyariah menunjukkan model pembiayaan mikro syariah dengan mengajak peserta Developing delapan (D8) Workshop on Islamic Finance berkunjung ke pabrik kerupuk Pajar di Bantar Gebang.

Group Head Micro Banking BRISyariah, Sigit Suryawan dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (15/ 11), mengatakan, pabrik kerupuk Pajar adalah nasabah dari Mikro BRISyariah yang berhasil, sehingga BRISyariah selaku tuan rumah workshop itu perlu menunjukkan model pembiayaan mikro tersebut.

Pabrik kerupuk Pajar dikenal sebagai nasabah yang lancar dan telah dua kali mengajukan pembiayaan selama tahun ini. Pembiayaan pertama diajukan dengan plafon Rp 100 juta dan pembiayaan kedua sebesar Rp 150 juta, katanya.

Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan workshop yang berlangsung dua hari dengan mengusung tema The Role Microfinance in Economic Prosperity and Community Enpowermet yang diikuti delapan negara yaitu Indonesia, Bangladesh, Mesir, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki yang dikenal dengan D8.

Sigit Suryawan menyebutkan, mikro BRISyariah iB merupakan salah satu bisnis yang menjadi tumpuan PT Bank BRISyariah. Selama 2011, jumlah Usaha Mikro Syariah (UMS) telah mencapai 155 unit dengan total area sebanyak 36 area yang melayani di hampir seluruh provinsi di Indonesia, katanya.

Dia menjelaskan portofolio pembiayaan yang telah disalurkan kepada nasabah mikro pada tahun ini mencapai R p1,2 triliun naik 176 persen dari tahun 2010.

Produk Mikro BRISyariah iB terdiri dari tiga kategori Mikro 25 iB dengan plafon batas mulai Rp 5 juta sampai Rp 75 juta dengan agunan dan Mikro 500iB dengan plafon batas mulai Rp 75 juta sampai Rp 500 juta dan ketiga kategori itu dilakukan dengan skema jual beli. (Agus/Ant)


Home >> News Ekonomi Islam, Perbankan Syariah >> BRI Syariah Incar Pertumbuhan Pembiayaan Mikro
BRI Syariah Incar Pertumbuhan Pembiayaan Mikro

Artikel ini dipublish pada 14 March 2011 at 15:03 oleh Choir
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah membidik pertumbuhan pembiayaan mikro hingga 20 persen. Menurut Micro Banking Group Head BRI Syariah, Sigit Suryawan, pihaknya menargetkan pertumbuhan pembiayaan mikro dari Rp 504 miliar menjadi Rp 1,7 triliun.

”Di 2010, portopolio pembiayaan mikro masih kecil, dibanding total pembiayaan, ia masih berada di bawah lima persen,” katanya saat ditemui Republika seusai Customer Gathering Nasabah dan Calon Nasabah Mikro BRI Syariah, Ahad (13/3). Pembiayaan masih didominasi Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dan Gadai.

Selain memperbanyak sosialisasi tentang pembiayaan mikro ke nasabah dan calon nasabah, BRI Syariah juga menerapkan margin di bawah kompetitor. BRI Syariah pun bakal mengeluarkan kupon wakaf dengan fungsi sebagai dana bergulir.

Pembiayaan mikro BRI Syariah menggunakan akad murabahah. Dalam akad ini bank menjadi jembatan jual beli dengan nasabah. Ke depan, BRI Syariah bakal menambah dua akad baru, yakni ijarah dan musyaraqah mutanaqisas.

Ijarah merupakan akad sewa di mana hak terhadap pembelian yang dilakukan nasabah masih dimiliki bank, namun akan diberi pengalihan jika sudah sampai batas waktu.

Sementara musyaraqah mutanaqisas merupakan pemberian modal kerja ke nasabah. Di mana nasabah akan melakukan pembayaran dengan mengangsur sehingga ke depan sebagian kepemilikan bank dapat menjadi hak milik nasabah.

Plafon pembiayaan mikro pada BRI Syariah berada pada Rp 5 juta hingga Rp 500 juta. Dengan opsi Rp 25 juta, Rp 75 juta dan Rp 500 juta.

Sumber : Republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar